KASUS
KECELAKAAN KERJA DI KLATEN
Klaten Nasib apes menimpa Listiyana Kurniawati (19), seorang buruh disebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten. Ia tewas setelah lehernya tergilas mesin saat bekerja, Senin (12/11).
Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan suami istri, Sukur (40) dan Listiyorini Hanifah (40), warga Dukuh Ngawonggo, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten tersebut baru tiga bulan bekerja setelah lulus MAN.
Kapolsek Pedan, AKP Kamiran mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, menolak memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kejadian tersebut. Ia mengaku penanganan sudah diambil alih oleh Polres Klaten. Silahkan tanya ke polres saja sana, katanya singkat.
Sementara itu informasi di Mapolres Klaten menyebutkan, peristiwa nahas itu bermula ketika korban yang bekerja sebagai operator mesin di sebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten tersebut berangkat bekerja pada sift malam sekitar pulul 23.00 WIB.
Selang beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 03.00 WIB, korban mematikan mesin karena ingin membetulkan benang yang putus pada mesin tersebut. Namun setelah benang tersambung, korban bergegas untuk menyalakan kembali mesin tenun yang dioperasikanna itu.
Namun nahas, korban tidak menyadari saat mesin tersebut menyala, ternyata kain kerudung yang dikenakannya masuk ke dalam mesin. Akibatnya, kain kerudungnya ikut tertarik ke dalam mesin dan menjerat leher korban hingga nyawanya tidak tertolong.
Terpisah, Kabid Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten, Giyanta, mengatakan baik terjadi kecelakaan atau tidak, setiap perusahaan harus mengadakan evaluasi terkait keselamatan atau kecelakaan kerja. Tujuannya tak lain agar kecelakaan tidak terjadi dan menimpa para pekerja.
Perusahaan harus mengevaluasi apa penyebab kecelakaan yang menimpa karyawannya, apakah mesin atau kelalaian. Hal itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, ujarnya.
1. ANALISIS KECELAKAAN MENEMUKAN :
-
Seorang karyawan mematikan mesin
karena ingin membetulkan benaang yang putus
-
Setelah benang tersambung
korbanpun bergegas menyalakan mesin tenun tersebut
-
Tanpa disadari ternyata kain
kerudung si korban, masuk kedalam mesin dan menjerat leher korban hingga
tewas.
2. FAKTOR PENYEBAB :
·
Ketidak waspadaan dan rasa ingin
terburu-buru menjadi sebab utama dari kecelakaan kerjaa ini.
3. FAKTOR LAIN MERUPAKAN PENYEBAB TAMBAHAN :
·
Perlu adanya gambar,
tulisan-tulisan atau larangan meletakkan benda apapun di dekat mesin tenun dan
memastikan tidak ada suatu benda yang tersangkut dalam mesin tersebut.
4. AKIBAT YANG DITIMBULKAN :
-
Perusahaan akan mengalami kerugian
baik berupa matrial maupun non matrial
-
Terjadi kekosongan untuk bagian
operator tenun tersebut
-
Jatuhnya korban jiwa
5. KECELAKAAN TERSEBUT DAPAT DIKLASIFIKASIKAN :
·
KLASIFIKASI MENURUT JENIS
KECELAKAAN (terjepit)
·
KLASIFIKASI MENURUT PENYEBAB
(mesin-mesin)
·
KLASIFIKASI MENURUT SIFAT LUKA
(patah tulang)
·
KLASIFIKASI MENURUT LETAK KELAINAN
ATAU LUKA DITUBUH (leher dan kepala)
6. TINDAKAN PASCA KECELAKAAN KERJA :
·
Mengefaluasi kejadian sebelumnya
agar tidak terulang kembali
·
Membenahi sistem K3 yang belum
ssuai dengan keentuan
·
Memberi penyuluhan terhadap para
karyawan agar lebih berhati-hati dan waspada akan segala bahaya yang akan
timbul ditempat kerja
·
Menanamkan kesadaran diri terhadap
pentingnya K3 bagi setiap karyawan
7. KESIMPULAN :
·
Penyebab kecelakaan disini
dominannya disebabkan oleh faktor manusianya yang lalai terhadap bahaya yang
akan timbul akibat rasa ingin tergesa-gesa segera menyelesaikan pekerjaan tanpa
mempertimbangkan keselamatan diri.
turut berduka cita sam.
ReplyDelete